Wednesday, April 22, 2009

Meraih "Kekuatan" Lewat Tahajud

Dari dua dini hari hingga subuh hampir tersentuh, waktu-waktu ini disambut para muhsinun dengan wajah penuh cahaya. Sepertiga malam terakhir adalah malam yang diyakini bertabur mukjizat. Tetesan dan percikan air wudlu yang jatuh ke bumi menambah indah malam yang hening. Santai dan rileks. Mereka pun mengerjakan shalat tahajud. Shalat yang didirikan setelah terjaga dari tidur.

Sembilan cawan perkara siap disuguhkan Allah kepada para muhsinun. Lima cawan perkara di dunia dan empat cawan perkara di akhirat. Sembilan cawan perkara itu akan memuliakan para muhsinun.

Lima perkara itu antara lain :
1. Allah menjaganya dari bencana-bencananya.
2. Tampak bekas taat di wajahnya.
3. Ia akan disenangi oleh hamba-hamba yang shalih bahkan oleh semua manusia.
4. Katanya-katanya mengandung hikmah;
5. Allah memberikannya rezeki kepahaman terhadap agama.

Adapun yang empat di akhirat adalah :
1. Dibangkitkan dari kubur dengan wajah yang putih dan cemerlang.
2. Dimudahkan baginya hisab;
3. Berjalan di atas shirat (jembatan di akhirat) laksana kilat (bagai petir menyambar)
4. Diberikan kitab catatan amalnya melalui tangan kanan pada hari kiamat

Demikian nukilan keutamaan dari buku The Power of Tahajud yang ditulis Ahmad Sudirman Abbas, terbitan Qultummedia. Buku ini dibuka dengan pemahaman soal Shalat Tahajud pada bagian pertama. Dari Pengertian, keutamaan, tata cara shalat tahajud hingga perenungan soal shalat ini.
Tentang perintah menegakkan shalat tahajud disebutkan dalam Surat Al Isra [17]: 79 "Dan pada sebagian malam hari, bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat terpuji."

Dalam bab dua kisah nyata pelaku tahajud diungkapkan penulis. Misalnya Prof.Dr. Harun Nasution, mantan rektor UIN Jakarta yang didekatkan peristiwa-peristiwa di luar akal manusia. Kedekatan pada alam ghaib ditunjukkan dalam keseharian Harun Nasution. Tabir gaib yang terbuka dihadapannya tak membuatnya takut. Setelah berkonsultasi dengan Abah Anom, seorang ulama dari Tasikmalaya, kejadian-kejadian “horor” membuatnya lebih maklum dan terbiasa. Sebagai pelaku tahajud beliau lebih merasa tenang dan tabah.

Tentang waktu-waktu dini hari, ada sebuah saran dari Prof. Dr. Harun Nasution kepada Prof. Dr. Ahmad Sukardja, S.H. MA, saat ingin meraih gelar doktor, "menulislah pada pukul 02.00 dinihari atau pukul 03.00 dinihari. Nasihat ini dilakukan, alhasil disertasinya selesai dalam tempo cepat. Inilah tips penting dari beliau soal bangun tengah malam untuk beribadah dan berkontemplasi.

Dalam buku The Power of Tahajud ini, banyak manfaat dari shalat tahajud antara lain : memberikan kekuatan lahir dan batin, memberikan perasaan tenang, memberikan posisi terhormat (maqam mahmuda), memberikan tahajud, dan lain sebagainya. Selamat meraih manfaat lewat tahajud.

Sumber: qultummedia.com

0 comments:

Popular Posts

About Me

Graphics Talk
View my complete profile